Kamis, 27 Oktober 2011

Curug Naga 3


Setelah saya terbangun dari tidur saya yang cukup nyenyak, karena di dalam rumah kayu tersebut cukup hangat dan terlebih lagi pikiran saya butuh istirahat full setelah berkerja terlalu keras semenjak kejadian sebelum saya tidur, saya segera minum kacang hijau yang telah dicampur susu coklat yang tersedia di meja aula, kemudian saya ambil air wudhu untuk Qiyamul Lail berjama’ah di aula bersama teman-teman yang lain. Airnya sangat dingin, seketika itu saya tidak merasa ngantuk lagi karena menggigil kedinginan. Kami QL di aula, karena letak musholla cukup jauh dan pada saat itu rombongan lain sedang menggunakannya.

Pada saat QL, terlintas sejenak di pikiran saya tentang kamera yang hilang, namun sudahlah, saya tidak mau berkeluh kesah terus, dua hari di sini saya tidak boleh punya aura negative di dalam pikiran saya, lebih baik saya fokus pada apa yang dihadapan saya.

Bagi saya ini adalah waktu yang tepat untuk bermunajat, “ya Allah, jika memang kamera itu masih rezekiku, maka tunjukkanlah jalan yang terbaik, namun jika itu sudah bukan lagi rezekiku, maka jangan biarkan kamera tersebut digunakan untuk hal yang tidak baik”. Saat itu saya sudah pasrah atas apa yang terjadi pada kamera tersebut, jika ketemu Alhamdulillah, gak ketemu ya sudah. Toh rezeki Allah yang mengatur. Tinggal memikirkan bagaimana saya mengganti kamera tersebut kepada Hans. >> Alhamdulillah sudah tergantikan di bulan berikutnya.

Usai QL, kami menunggu trainer datang untuk memulai jurit malam. Akhirnya datang juga. . . namun sayang, trainer kami memberitahukan bahwa jurit malam ditiadakan karena cuaca yang saat itu sedang gerimis dengan intensitas yang cukup tinggi menghalangi proses berlangsungnya jurit malam, sehingga kami memiliki waktu luang lebih banyak, dan itu digunakan untuk waktu bebas saja (ada yang melanjutkan tidur, ada pula yang tilawah dulu sebelum tidur kembali). Tidak lupa juga trainer mengingatkan kami untuk menjaga barang-barang berharga kami dengan sangat ketat, jika perlu dititipkan di tempat pengelola lokasi wisata. *saya langsung titipkan tas saya yang berisi laptop ke sana, soalnya takut kehilangan lagi. :D

NEXT MORNING >>

Alhamdulillah setelah sholat shubuh berjama’ah, kami mendapatkan makanan ringan (beserta minumannya) yang cukup banyak, sehingga saya bingung apakah ini bisa disebut makanan ringan atau tidak, masalahnya saya memakannya terlalu banyak sehingga saya kenyang. #maruk Hehe9x. . . namun karena tugas saya adalah menjaga barang dan sebagai dokumenter, maka saya tidak ikut pemanasan dan olah raga pagi, saya sibuk berkutit dengan kamera digital yang tersisa. (#alhamdulillah masih ada satu kamera lagi yang tersisa). Tidak lupa jeprat-jepret pemandangan bagus. Hehe9x. . . benar-benar pemandangan yang bagus lhoo, bukan pemandangan yang laiin. . . :D #adaudangdibalikbakwan
Lapangan Sisi Kiri

Lapangan Sisi Kanan
Sebelum pemanasan, trainer mengumumkan bahwa setelah ini kami akan mulai outbond dengan air, jadi trainer mengingatkan bahwa pemanasan ini harus dilakukan dengan sungguh-sungguh sehingga dapat mengurangi terjadinya kecelakaan dalam melakukan outbond air nanti (seperti perut keram, keseleo, dan lain-lain). Sekejap seluruh wajah para peserta dan panitia langsung semangat mendengar hal tersebut. J

Usai pemanasan, kami diberikan perlengkapan keamanan outbond oleh para trainer. Kami memakainya, dan kami sudah siap untuk mulai outbond! \(^.^)/ yyeeeeeyyyyy. . .

Jalan tanah dan batu kami turuni untuk mencapai sungai tempat kami outbond. Wuaaahh. . . segarnyaa. Kami sengaja basah-basahan untuk membiasakan tubuh dengan suhu air sungai yang cukup dingin. Tapi tak apa lah, toh mumpung masih pagi, kami masih semangat semua, lagipula jika sudah basah kami sudah tidak merasa kedinginan lagi. :D Semua peserta wajib untuk ikut outbond ini, karena nanti Jungle & River Tracking akan lebih berat seru lagi tantangannya. Tapi yaa yang namanya ibu-ibu kaan, agak repot deh kalo udah berurusan dengan outbond. Hehe9x. . .

Outbond pertama adalah ‘Waterboom’ kecil alias mengapung di aliran sungai yang pada saat itu sedang mengalir cukup besar. Lumayan asik, dan jika difoto untuk foto profil cukup keren juga. ;) Saya merasa nyaman mengalir di air sungai yang pada saat itu cukup besar, dan tidak takut sama sekali (malah narsis waktu difoto :p) karena banyak orang di sekeliling kita dan sungainya termasuk kategori aman.

Waterboom Kecil
Outbond yang kedua adalah melompat dari batu yang ketinggiannya (dari permukaan air sampai ke mata) sekitar 2,5 – 3 meter. Trainer bilang ini baru pemanasan karena nanti di dalam hutan dan curug akan lebih tinggi lagi. “waaaaaaawwww. . .” dalam hati saya sorak-sorai bergembira.
\(^.^)/ #jiwamuda.
Batu Loncatan Pertama
Dan yang paling seru setelah outbond di atas serta foto-foto bersama di sungai untuk narsis-narsis, yaitu Flying Fox dari tempat yang cukup tinggi menuju ke permukaan sungai! Waaaaaahhh. . .teman-teman, ini adalah pengalaman saya yang pertama flying fox tetapi pada akhirnya nyemplung di sungai basah-basahan. Hehe9x. . . Pasti kalian ingin merasakan sensasinya juga kan?? :D
Flying Fox ala Curug Naga
Flying Fox ala Curug Naga
Telah tiba saatnya, kami akan melakukan Jungle & River Tracking!
\(^.^)/ uhuuuyyy. . .

Kami dibagi 3 kelompok untuk melakukan ini. Satu kelompok harus ada ikhwannya, tidak boleh akhwat semua, guna melindungi akhwatnya.

Menelusuri sungai kecil, yang merupakan cabang dari sungai tempat kami outbond pertama, dari hilir ke hulu, menginjak batu-batu besar dan kecil yang terdapat pada sungai tersebut, serta merasakan sejuknya aliran air sungai tersebut, membuat kesan tersendiri untuk kami. Apalagi saya pribadi harus melayani kelompok-kelompok yang minta difotoin, mereka gak tau apa kalo saya harus bolak-balik naik-turun sungai?? Huuufftth. . . (-_-“)

Setelah sungai, kami masuk ke hutan. Menelusuri jalan yang memang masih tanah dan licin, walaupun sudah terbentuk seperti jalan, namun kami harus tetap hati-hati, bahkan jika perlu kami berpegangan pada pepohonan yang ada di samping kami. Pohon-pohon tumbuh dengan lebatnya hingga hampir menutupi cahaya matahari dari atas. Waaah, tantangan semakin ada saja, karena kami berjalan bersama para akhwat (pakaiannya longgar dan menggunakan rok lebar, *red), jadi kami agak kerepotan, hanya 4-6 orang saja yang menggunakan celana panjang. Apalagi pas kebetulan jalan sama kelompok yang mayoritas ibu-ibu. Hoho9x. . . makin rempong aja deh booo’. :D
Jalur Pertama Tracking
Hutan, sungai, hutan, sungai, hutan, sungai. Bolak-balik kami lewati itu semua. J Hingga akhirnya kami temukan jurang! Di bawahnya ada sungai mengalir tenang, namun kelihatan sangat dalam. THERE’S NO WAY OUT! Tidak ada jalan keluar lagi selain muter balik dan kembali ke tempat semula, tapi jika balik ke tempat semula sudah terlalu jauh kami berjalan dan tidak ada yang akan mengantar kembali. Para trainer memang menyetting ini untuk uji keberanian. Dan yang paling saya perhatikan adalah para ibu-ibu, mereka yang tadinya tidak mau melompat dari batu setinggi 2,5 – 3 meter, eh ternyata mereka berani untuk melompat jurang yang tingginya 5 meter karena sebuah keterpaksaan! Haha9x. . . #ketawasetan

Jadi memang itulah salah satu pelajarannya, menjadi berani dalam mengambil sebuah keputusan. J

Memang sungainya cukup dalam, tapi karena kami diberikan tali untuk menulusuri sungai tersebut dan kami juga diberikan jaket pelampung, kami dapat mengapung dan terus menelusuri sungai.

Setelah menelusuri sungai tersebut, akhirnya tibalah kami pada sebuah curug. . . J

jeng jeeeeng,, #SFX


TO BE CONTINUED. . .

nb: sebagian gambar ada yang diambil dari Syaikh Google

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kata-kata itu menunjukan latar belakang pendidikan, mental, sosial, agama, & ekonomi seseorang #damai