Minggu, 28 Agustus 2011

Mutiara


Mungkin Cinta itu seperti mutiara, apabila sering disentuh atau dipegang, maka warnanya akan luntur atau menjai pudar.
Sungguh aku tidak berniat untuk melunturkan warna mu dengan warna ku.
Bahwa semua yang ku lakukan memang sebuah kesalahan yang tidak ku maksudkan.
Maaf.

Ingin ku kembalikan Mutiara itu ke dasar laut agar dia bisa berada di tempat yang aman dan warnanya dapat kembali cerah dan bersinar seperti awal aku melihatnya.
Mutiara itu dari cangkang kerang, dan biarlah mutiara itu tetap berada di sana, cukup aku melihatnya dari jauh.
Tak ingin aku memudarkan warnanya lagi.

Sabtu, 27 Agustus 2011

Cinta Dalam Diam

Jika memang belum siap, cintai ia dalam diam.

Jika memang Cinta Dalam Diammu itu tidak memiliki kesempatan untuk berbicara di dunia nyata, maka biarkan ia tetap diam.

Dan jika memang ia bukan menjadi milikmu, Allah melalui waktu akan menghapus Cinta Dalam Diammu itu dengan memberi rasa yang lebih indah dan orang yang tepat.

Lalu biarkan Cinta Dalam Diammu menjadi memori tersendiri di sudut hatimu dan menjadi rahasia antara dirimu dan Sang Pemilik hatimu.

saya (pernah jadi) "malaikat kecil"

Saat umur 17, saya sering sekali melihat foto teman-teman SMA saya saat masih bayi. >> envy banget! hicks9x

Bayi itu merupakan "malaikat kecil". Bayangkan saja, di saat suami-istri bertengkar hebat dan bahkan mungkin hingga ingin rasanya berpisah, mereka akan memikirkan bagaimana nasib anaknya nanti jika berpisah, sehingga dapat membuat mereka berpikir lebih jernih, lebih dewasa, & mencoba untuk memaafkan pasangannya.

Bayi itu tidak pernah melakukan kesalahan, betul? >> yaiyyaaalaaaaahh (-_-')
maka itu saya menganalogikannya sebagai "malaikat kecil". kehadirannya selalu membahagiakan orang tuanya, terutama Sang Ibu. Meskipun bayi tersebut menangis kencang di saat orang tua terlelap dalam mimpinya, orang tua tetap saja menilai itu sebuah keindahan tersendiri. Ya, itulah cinta kasih orang tua kepada bayinya yang masih berbentuk "malaikat kecil".

kalian pernah gak sih melihat foto bayi dengan tatapan matanya yang polos dan senyumannya yang renyah serta pipinya yang masih chubby?? Bahkan terkadang bayinya sedang melakukan pornoaksi. Tapi tak apa, namanya juga bayi. :)

*bayi lucu >> gw banget kan?? hehe9x
nih contohnya:







pertanyaannya adalah, jika bayi tersebut sudah besar, para orang tua masih menganggap anaknya "malaikat kecil" gak yaa??
hehe9x, itu sih terserah orang tuanya aja deh.

Jumat, 26 Agustus 2011

perkenalan pertama


Bismillah,, :)

Ok, inilah tulisan pertama saya di Catatan Si Fadly. Kata orang, “tak kenal maka tak sayang”, atau “tak kenal maka ta’aruf (kenalan)”. Hal tersebut yang membuat saya ingin memperkenalkan diri kepada para Blogger di seluruh dunia maya.

Saat itu ada sepasang suami-istri beranak satu yang pada diri mereka masing-masing memiliki reaksi kimia di dalam otak dan hatinya yang menimbulkan perasaan senang, nyaman, dan membuat ketagihan. Reaksi kimia tersebut biasa disebut dengan sebutan Cinta. Layaknya manusia pada umumnya, suami-istri tersebut pasti memiliki nama, pertanyaannya adalah Siapakah/Apakah Nama Mereka?? Jika saya melihat Kartu Keluarga yang telah dimiliki keluarga ini selama bertahun-tahun dan juga melalui proses saling kenal sepanjang umur hidup saya, nama sang suami adalah Rajimin bin Karto Diharjo yang selanjutnya dalam hidup saya akan saya panggil Papah, dan nama sang istri adalah Ermy Nurwati binti Soeltani yang selanjutnya dalam hidup saya akan saya panggil dengan sebutan yang paling mulia, yaitu Mamah.

Dari rahim wanita yang luar biasa dan sangat berpengaruh dalam hidup saya tersebut, Alhamdulillah saya terlahir di dunia yang fana ini dengan selamat dan sukses melalui proses melahirkan yang normal pada tanggal 28 Mei 1990M atau bertepatan dengan 3 Dzulqoidah 1410H di ibukota Indonesia, Jakarta, lebih tepatnya lagi di tempat kerja Mamah yang selama ini disebut dengan Rumah Sakit Islam Jakarta (Pusat) di daerah Cempaka Putih. Sebelum kelahiran saya, Papah dan Mamah telah memutuskan di saat saya lahir nanti akan diberikan nama Fadly Ermawan (yang sampai saat ini belum berubah).

Apa arti dari nama Fadly Ermawan?? Fadly merupakan hasil transliterasi dari bahasa Arab yang artinya keutamaan, sedangkan Ermawan adalah penggabungan nama kedua orang tua saya. Ternyata nama panggilan Papah saat masih kecil di kampungnya (Klaten) adalah Mas Er (R, inisial dari Papah). Lalu munculah nama Ermawan, hasil penggabungan nama antara Ermy Nurwati dan Er. Ya, itulah asal-usul nama saya. *sumber: sangat akurat >> yang memberikan nama Fadly Ermawan >> PaMah (singkatan dari Papah dan Mamah).

Latar belakang pendidikan saya sangat simpel; SDN Harapan Jaya IV kemudian berubah menjadi SDN Harapan Jaya IX (Bekasi), lalu dilanjutkan di SMPN 5 Seroja (Bekasi), dan saya memutuskan untuk melanjutkan sekolah di luar kota, luar propinsi, yaitu SMAN 59 (Jakarta). Setelah 3 tahun menjalani masa-masa indah di SMA, saya ikut tes untuk masuk kuliah di beberapa tempat, baik itu PTN (Negeri), PTS (Swasta), ataupun PTK (Kedinasan). Dari sekian banyak yang lolos akhirnya saya memutuskan untuk memilih PTN di bilangan Jakarta Timur (Universitas Negeri Jakarta) dan PTS di bilangan Jakarta Selatan yang memiliki program beasiswa (Universitas Bakrie). Namun setelah 2 semester, saya memutuskan untuk fokus di salah satu, dan saya memilih PTS. Saya juga mengemban pendidikan selama +/- 2 tahun di Ma’had Al-Husnayain (Bekasi), serta pendidikan informal di Kuliah Informal Ekonomi Islam (KIEI) FE UI selama +/- 3 bulan (Depok), dan belajar Tahsin, yang sampai kini saya masih belum tamat, di LTQ Al-Hikmah di bilangan Mampang (Jakarta).

Selanjutnya tentang Organisasi. Latar belakang organisasi saya cukup kalian lihat di Bio Twitter saya (follow yaa hehe9x) >> @fadlyermawan. Saya juga memiliki akun Yahoo! Koprol dengan nama yang sama (@fadlyermawan). #promosi

Kalian masih ingat dengan peran di paragraf kedua yang diwakilkan dengan kata “beranak satu”?? Anak tersebut adalah abang kandung saya (satu-satunya). Jika membicarakan mengenai namanya, nama dia lebih memiliki arti (filosofi) daripada nama saya. Yaah, maklumlah, namanya juga anak pertama, suami-istri biasanya sedang fokus perhatian ke anak pertamanya tersebut. Tapi filosofi nama abang saya tidak akan dibahas di sini, apalagi mengenai umurnya, latar belakang pendidikannya, cita-citanya, pekerjaannya, dan lain-lain, karena ini adalah blog saya, lapak saya. Nanti bisa-bisa kalian malah lebih perhatian dengan filosofi nama abang saya daripada sama filosofi nama saya. Toh dia juga gak bayar retribusi untuk filosofi namanya di blog ini (#otakdagang hehe9x piss Mas). Tapi akan saya beri sedikit ruang di blog saya untuk memperkenalkan dirinya (saya baik kan?! Ya kan?! #maksa). Nama abang saya adalah Kurniawan Danu Diharja, biasa saya panggil Mas Danu. Alhamdulillah ia telah melakukan akad nikah yang pertama (usahakan ini harus jadi akad nikah yang terakhir juga ya, Mas) dengan lancar, selamat, dan sukses pada 11 Juli 2009 di Purworejo, Jateng. Wanita yang ia cintai tersebut bernama Sulistyowati binti Sarman. Dari hasil pernikahan mereka telah lahir seorang anak laki-laki pada tanggal 12 Mei 2010 bernama Sultan Al-Farisi. *Hmm,, baru satu ya, Mas? Kita tunggu yang berikutnya, siapa tau kalian mau buat tim sepakbola dari anak-anak kalian, atau gak minimal tim futsal laaah.

Sekian dulu sedikit catatan mengenai Keluarga kecil ini. :) Wassalam,,