Setelah
saya terbangun dari tidur saya yang cukup nyenyak, karena di dalam rumah kayu
tersebut cukup hangat dan terlebih lagi pikiran saya butuh istirahat full
setelah berkerja terlalu keras semenjak kejadian sebelum saya tidur, saya
segera minum kacang hijau yang telah dicampur susu coklat yang tersedia di meja
aula, kemudian saya ambil air wudhu untuk Qiyamul Lail berjama’ah di aula
bersama teman-teman yang lain. Airnya sangat dingin, seketika itu saya tidak
merasa ngantuk lagi karena menggigil kedinginan. Kami QL di aula, karena letak
musholla cukup jauh dan pada saat itu rombongan lain sedang menggunakannya.
Pada
saat QL, terlintas sejenak di pikiran saya tentang kamera yang hilang, namun
sudahlah, saya tidak mau berkeluh kesah terus, dua hari di sini saya tidak
boleh punya aura negative di dalam pikiran saya, lebih baik saya fokus pada apa
yang dihadapan saya.
Bagi
saya ini adalah waktu yang tepat untuk bermunajat, “ya Allah, jika memang
kamera itu masih rezekiku, maka tunjukkanlah jalan yang terbaik, namun jika itu
sudah bukan lagi rezekiku, maka jangan biarkan kamera tersebut digunakan untuk
hal yang tidak baik”. Saat itu saya sudah pasrah atas apa yang terjadi pada
kamera tersebut, jika ketemu Alhamdulillah, gak ketemu ya sudah. Toh rezeki
Allah yang mengatur. Tinggal memikirkan bagaimana saya mengganti kamera
tersebut kepada Hans. >> Alhamdulillah sudah tergantikan di bulan
berikutnya.
Usai
QL, kami menunggu trainer datang untuk memulai jurit malam. Akhirnya datang
juga. . . namun sayang, trainer kami memberitahukan bahwa jurit malam
ditiadakan karena cuaca yang saat itu sedang gerimis dengan intensitas yang
cukup tinggi menghalangi proses berlangsungnya jurit malam, sehingga kami
memiliki waktu luang lebih banyak, dan itu digunakan untuk waktu bebas saja
(ada yang melanjutkan tidur, ada pula yang tilawah dulu sebelum tidur kembali).
Tidak lupa juga trainer mengingatkan kami untuk menjaga barang-barang berharga
kami dengan sangat ketat, jika perlu dititipkan di tempat pengelola lokasi
wisata. *saya langsung titipkan tas saya yang berisi laptop ke sana, soalnya
takut kehilangan lagi. :D
NEXT
MORNING >>
Alhamdulillah
setelah sholat shubuh berjama’ah, kami mendapatkan makanan ringan (beserta
minumannya) yang cukup banyak, sehingga saya bingung apakah ini bisa disebut
makanan ringan atau tidak, masalahnya saya memakannya terlalu banyak sehingga
saya kenyang. #maruk Hehe9x. . . namun karena tugas saya adalah menjaga barang
dan sebagai dokumenter, maka saya tidak ikut pemanasan dan olah raga pagi, saya
sibuk berkutit dengan kamera digital yang tersisa. (#alhamdulillah masih ada
satu kamera lagi yang tersisa). Tidak lupa jeprat-jepret pemandangan bagus.
Hehe9x. . . benar-benar pemandangan yang bagus lhoo, bukan pemandangan yang
laiin. . . :D #adaudangdibalikbakwan
Lapangan Sisi Kiri |
Lapangan Sisi Kanan |
Sebelum
pemanasan, trainer mengumumkan bahwa setelah ini kami akan mulai outbond dengan
air, jadi trainer mengingatkan bahwa pemanasan ini harus dilakukan dengan
sungguh-sungguh sehingga dapat mengurangi terjadinya kecelakaan dalam melakukan
outbond air nanti (seperti perut keram, keseleo, dan lain-lain). Sekejap seluruh
wajah para peserta dan panitia langsung semangat mendengar hal tersebut. J
Usai
pemanasan, kami diberikan perlengkapan keamanan outbond oleh para trainer. Kami
memakainya, dan kami sudah siap untuk mulai outbond! \(^.^)/ yyeeeeeyyyyy. . .
Jalan
tanah dan batu kami turuni untuk mencapai sungai tempat kami outbond. Wuaaahh.
. . segarnyaa. Kami sengaja basah-basahan untuk membiasakan tubuh dengan suhu
air sungai yang cukup dingin. Tapi tak apa lah, toh mumpung masih pagi, kami
masih semangat semua, lagipula jika sudah basah kami sudah tidak merasa
kedinginan lagi. :D Semua peserta wajib untuk ikut outbond ini, karena nanti
Jungle & River Tracking akan lebih berat seru lagi tantangannya.
Tapi yaa yang namanya ibu-ibu kaan, agak repot deh kalo udah berurusan dengan
outbond. Hehe9x. . .
Outbond
pertama adalah ‘Waterboom’ kecil alias mengapung di aliran sungai yang pada
saat itu sedang mengalir cukup besar. Lumayan asik, dan jika difoto untuk foto
profil cukup keren juga. ;) Saya merasa nyaman mengalir di air sungai yang pada
saat itu cukup besar, dan tidak takut sama sekali (malah narsis waktu difoto
:p) karena banyak orang di sekeliling kita dan sungainya termasuk kategori
aman.
Waterboom Kecil |
Outbond
yang kedua adalah melompat dari batu yang ketinggiannya (dari permukaan air
sampai ke mata) sekitar 2,5 – 3 meter. Trainer bilang ini baru pemanasan karena
nanti di dalam hutan dan curug akan lebih tinggi lagi. “waaaaaaawwww. . .”
dalam hati saya sorak-sorai bergembira.
\(^.^)/ #jiwamuda.
Batu Loncatan Pertama |
Dan
yang paling seru setelah outbond di atas serta foto-foto bersama di sungai untuk
narsis-narsis, yaitu Flying Fox dari tempat yang cukup tinggi menuju ke
permukaan sungai! Waaaaaahhh. . .teman-teman, ini adalah pengalaman saya yang
pertama flying fox tetapi pada akhirnya nyemplung di sungai
basah-basahan. Hehe9x. . . Pasti kalian ingin merasakan sensasinya juga kan??
:D
Flying Fox ala Curug Naga |
Flying Fox ala Curug Naga |
Telah
tiba saatnya, kami akan melakukan Jungle & River Tracking!
\(^.^)/
uhuuuyyy. . .
Kami
dibagi 3 kelompok untuk melakukan ini. Satu kelompok harus ada ikhwannya, tidak
boleh akhwat semua, guna melindungi akhwatnya.
Menelusuri
sungai kecil, yang merupakan cabang dari sungai tempat kami outbond pertama,
dari hilir ke hulu, menginjak batu-batu besar dan kecil yang terdapat pada
sungai tersebut, serta merasakan sejuknya aliran air sungai tersebut, membuat
kesan tersendiri untuk kami. Apalagi saya pribadi harus melayani
kelompok-kelompok yang minta difotoin, mereka gak tau apa kalo saya harus
bolak-balik naik-turun sungai?? Huuufftth. . . (-_-“)
Setelah
sungai, kami masuk ke hutan. Menelusuri jalan yang memang masih tanah dan
licin, walaupun sudah terbentuk seperti jalan, namun kami harus tetap
hati-hati, bahkan jika perlu kami berpegangan pada pepohonan yang ada di
samping kami. Pohon-pohon tumbuh dengan lebatnya hingga hampir menutupi cahaya
matahari dari atas. Waaah, tantangan semakin ada saja, karena kami berjalan
bersama para akhwat (pakaiannya longgar dan menggunakan rok lebar, *red), jadi
kami agak kerepotan, hanya 4-6 orang saja yang menggunakan celana panjang.
Apalagi pas kebetulan jalan sama kelompok yang mayoritas ibu-ibu. Hoho9x. . .
makin rempong aja deh booo’. :D
Jalur Pertama Tracking |
Hutan,
sungai, hutan, sungai, hutan, sungai. Bolak-balik kami lewati itu semua. J Hingga akhirnya kami temukan
jurang! Di bawahnya ada sungai mengalir tenang, namun kelihatan sangat dalam. THERE’S
NO WAY OUT! Tidak ada jalan keluar lagi selain muter balik dan kembali ke
tempat semula, tapi jika balik ke tempat semula sudah terlalu jauh kami
berjalan dan tidak ada yang akan mengantar kembali. Para trainer memang
menyetting ini untuk uji keberanian. Dan yang paling saya perhatikan adalah
para ibu-ibu, mereka yang tadinya tidak mau melompat dari batu setinggi 2,5 – 3
meter, eh ternyata mereka berani untuk melompat jurang yang tingginya 5 meter
karena sebuah keterpaksaan! Haha9x. . . #ketawasetan
Jadi
memang itulah salah satu pelajarannya, menjadi berani dalam mengambil sebuah
keputusan. J
Memang
sungainya cukup dalam, tapi karena kami diberikan tali untuk menulusuri sungai
tersebut dan kami juga diberikan jaket pelampung, kami dapat mengapung dan terus
menelusuri sungai.
Setelah
menelusuri sungai tersebut, akhirnya tibalah kami pada sebuah curug. . . J
TO
BE CONTINUED. . .
nb: sebagian gambar ada yang diambil dari Syaikh Google